Kiprah Kepala Sekolah Sekaligus Pendamping Guru Penggerak Dalam Memberi Warna Baru Pendidikan Di Daerahnya

Tahun ajaran baru 2021/2022 hampir tiba. Waktunya sekolah bertransformasi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peran kepala sekolah dalam hal ini merupakan peran yang sangat krusial. Kepala sekolah harus mengambil keputusan terkait pelaksanaan pembelajaran yang akan diterapkan. Skema Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang akan ditempuh, harus disesuaikan kembali dengan situasi dan kondisi terkini di masing – masing sekolah. Karena adanya perkembangan terbaru terkait penyebaran Virus COVID-19 di berbagai daerah.

Kepala sekolah juga dituntut untuk melakukan terobosan – terobosan inovasi baru. Bahkan kepala sekolah menjadi motor utama dalam menggerakkan seluruh komponen sekolah agar dapat bergerak secara serentak dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.

Melalui program Pendidikan Guru Penggerak, pendamping dan guru penggerak mendapatkan berbagai pengetahuan serta pengalaman dalam melakukan transformasi pendidikan. Berbagai gagasan terwujud dalam bentuk karya inovasi dan publikasi. Bagaimana menyelaraskan peran sebagai kepala sekolah sekaligus pendamping guru penggerak untuk memberi warna baru dalam pendidikan di daerahnya?

Berikut ini adalah kiprah seorang kepala sekolah sekaligus pendamping guru penggerak dalam memberi warna baru pendidikan di sekolahnya melalui program digitalisasi sekolah. Beliau adalah Nurdin Achmad, S.Pd, seorang kepala sekolah penggerak dari SMP Negeri 1 Banda, Maluku.

Sebagai kepala sekolah sekaligus pendamping guru penggerak, Nurdin berusaha memberi yang terbaik bagi semua warga sekolah, tidak hanya di sekolah tempatnya bertugas tetapi juga di sekolah para Calon Guru Penggerak (CGP) dampingannya. Sebagai pendamping CGP, Nurdin bertanggung jawab untuk mendampingi guru-guru di beberapa sekolah tempat tugas CGP nya di Maluku.

“Saya sangat bersyukur karena saya mendapat kesempatan untuk belajar dan berbagi kepada rekan guru di sekolah beserta para CGP dampingan saya. Karena selain menjabat sebagai kepala sekolah, saya juga berperan sebagai pendamping dalam Program Pendidikan Guru Penggerak. Banyak hal luar biasa yang saya dapatkan dari berbagai kegiatan ini. Utamanya, saya dapat mengembangkan model kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan abad 21 melalui intervensi digitalisasi sekolah,” ucapnya ketika menjelaskan manfaat mengikuti program Sekolah Penggerak dan Pendidikan Guru Penggerak.

Nurdin mengakui, bahwa peran kepala sekolah memberinya tantangan baru, sehingga dirinya termotivasi untuk mengikuti proses pendaftaran dan seleksi program Sekolah Penggerak. Dirinya juga termotivasi mengikuti program ini karena sebelumnya terpilih sebagai pendamping guru penggerak.

“Saya menyambut baik adanya program Sekolah Penggerak ini. Karena membantu kami dalam mewujudkan visi dan misi sekolah. Ditambah lagi selama ini saya juga aktif menjadi anggota IGI Maluku dan sering mendapat kesempatan belajar melalui berbagai kegiatan pelatihan yang bermanfaat. Selain itu, alasan utama saya adalah karena saya sudah mendapatkan banyak manfaat ketika mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak yaitu dengan berperan sebagai pendamping CGP,”jelasnya.

Sebelum adanya program Sekolah Penggerak, pembelajaran jarak jauh biasanya memakai moda asinkron melalui Whatsapp. Namun kini dengan adanya intervensi digitalisasi sekolah, para guru dapat menyelenggarakan pembelajaran secara sinkron juga yaitu menggunakan google classroom, google meet, dll.

Sebagai seorang kepala sekolah, Nurdin paham betul bahwa sumber daya manusia yang berkualitas sangat mendukung peningkatan mutu pendidikan di sekolahnya, oleh karena itu, Nurdin selalu mengimbau guru – guru di sekolahnya untuk aktif terlibat dalam setiap kegiatan pengembangan diri yang berfokus pada kecakapan digital.

Gambar 1. Pendampingan CGP

Bekal pengetahuan dan pengalaman Nurdin dalam menjadi Pendamping Guru Penggerak, menjadi aset berharga bagi dirinya sekaligus guru – guru yang ada di sekolahnya. Misalnya ketika dirinya membersamai para CGP dalam mempersiapkan panen karya untuk Lokakarya ke-7 beberapa waktu yang lalu. Ada salah satu CGP yang membuat berbagai produk kreatif seperti video, banner, dan cerita – cerita lokal terkait pembelajaran budaya di daerah mereka.

Hal ini disampaikan oleh Nurdin pada kegiatan pengimbasan yang dilakukannya di sekolah kepada para guru. Sehingga para guru sendiri akhirnya tergerak untuk mencari tahu mengenai berbagai hal yang bermanfaat untuk menunjang pembelajaran di kelas. “Guru – guru di sekolah saya belum mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak, karena daerah kami baru terjaring di angkatan 4, namun saya selalu mengimbaskan materi – materi PGP pada mereka. Sehingga mereka sudah terbiasa dengan sistemnya.Dan yang terpenting mereka memiliki motivasi untuk menjadi guru penggerak” Jelas Nurdin saat diminta menghubungkan perannya sebagai pendamping guru penggerak dengan jabatan kepala sekolah yang diembannya.

Salah satu hal yang dilakukan Nurdin saat melakukan pendampingan pada CGP adalah mengenalkan tentang pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Dan hal ini pula yang dikembangkannya bersama para guru di sekolahnya. Mereka membangun website sekolah dan mengembangkan LMS untuk pembelajaran. Hal ini ternyata membawa dampak positif bagi pembelajaran siswa di sekolahnya hingga menghantarkan siswa di sekolahnya meraih berbagai prestasi. Demikian juga dengan guru – guru di sekolahnya yang mulai terbiasa dengan pemanfaatan teknologi.

Pada saat saya terpaksa meninggalkan sekolah selama beberapa hari untuk urusan kedinasan, saya melakukan koordinasi secara virtual dengan guru – guru. Hal ini saya lakukan agar mereka beradaptasi dengan teknologi dan mampu menguasainya sebagai bagian dari keterampilan abad 21” ungkap Nurdin.

Gambar 2. Nurdin bersama Siswa di SMP Negeri 1 Banda

Walaupun kondisi sekolah berada di pelosok, Nurdin berharap agar para guru dan siswa di sekolahnya mampu menunjukkan bahwa mutu pendidikan di sekolahnya sangat baik yang ditunjukkan melalui penguasaan teknologi dalam pembelajaran. Harapan senada juga disampaikan pada para CGP dampingannya. Nurdin memotivasi mereka agar terus semangat belajar, bergerak, berbagi untuk negeri melalui berbagai karya inovasi di sekolahnya masing – masing. Sehingga kebermanfaatan dari program Pendidikan Guru Penggerak ini dapat terus dirasakan dan bermanfaat bagi banyak orang.

komunitasbelajargurupenggerak

KGBP adalah Komunitas Belajar Guru Penggerak adalah komunitas yang mendukung terciptanya semangat belajar bersama, berbagi praktik baik dan berdiskusi memecahkan berbagai masalah pembelajaran dan peningkatan profesionalisme guru di antara peserta dan pendukung program guru penggerak.
KBGP juga hadir untuk mendukung tumbuhnya komunitas praktisi atau komunitas belajar bagi guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia.

Artikel yang Direkomendasikan